oke ,
sebelumnya ini hanya sebagai catatan saya , mungkin kalau ada salah
paham atau salah penulisan maklum karena saya nulis gak di komputer
server yang saya setting sebagai induk repositorynya .
# apt-get install isc-dhcp-server
# gedit /etc/dhcp/dhcpd.conf
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.10 192.168.1.100;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
# gedit /etc/default/isc-dhcp-server
# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
# apt-get install apache2
/home/user/repo/debian-1.iso /var/www/repo udf,iso9660 user,loop 0 0
coba anda akses dari browser , masukkkan http://localhost/repo maka akan keluar folder-folder
hasil mounting iso ,
client
--------
sekarang setiap client harus saling terkoneksi ke server dengan kabel lan ,
dilanjutkan dengan perintah dhclient untuk meminta ip otomatis dari server.
# dhclient eth1
akses http://192.168.1.2/repo/ , buka setiap folder debiannya lalu buka juga folder dists ,
misal : http://192.168.1.2/repo/debian-1/dists , akan ada 2 folder contrib dan main jadi buka
setiap folder sampai ke debian-8/dists
edit file /etc/apt/sources.list :
# gedit /etc/apt/sources.list
tambahkan :
deb http://192.168.1.2/repo/debian-1 debian contrib main
--- seterusnya sampai
deb http://192.168.1.2/repo/debian-8 debian contrib main
kalau sudah save , dan lakukan apt-get update dari client , kalau tidak error maka konfigurasi
sudah berjalan dengan benar
Singkatnya free software adalah perangkat lunak yang memberikan
pengguna kebebasan untuk berbagi, belajar dan memodifikasinya. Hingga
kita biasa menyebutnya free sofware karena memang pengguna itu diberi kebebasan. Juga gratis, tapi gratis itu tidak mewakili istilah free.
Menggunakan free software berarti membuat pilihan politik
dan hak untuk belajar, dan berbagi apa yang kita pelajari dengan orang
lain. Free software telah menjadi landasan masyarakat pembelajar, di
mana kita bisa berbagi pengetahuan kita dengan cara yang bisa membangun
dan dinikmati.
Saat ini, banyak orang menggunakan perangkat lunak “berpemilik” (Istilah software yang pake lisensi dari pemilik perusahan)
yang menghambat pengguna dari kebebasan dan pemanfaat (Semisal Windows,
hehe). Contoh kasus seandainya kita membuat salinan (Copy) dari software
dan memberikannya kepada seorang teman, atu kita mencoba untuk
mengetahui bagaimana program itu bekerja, atau kita memasukkan sebuah copy-an
pada lebih dari satu komputer kita sendiri di rumah kita sendiri, kita
bisa ditangkap (Beuh..) dan didenda atau malah dimasukkan ke dalam
penjara. Yeah, setidaknya itulah yang psti kamu semua baca di “Licence Agreement” sesudah ng-instal sebuah software. (Serem kan?).
Lebih menakutkan lagi, pemilik perusahaan sofware itu akan sering
memata-matai kegiatan kamu dan membatasi kamu dari berbagi dengan orang
lain (Wah, gak enak tuh). Dan karena komputer kita mengendalikan
sebagian besar informasi pribadi dan kegiatan sehari-hari, perangkat
lunak “berpemilik” merupakan bahaya yang tidak dapat diterima untuk
suatu masyarakat yang bebas.
Close source adalah software yang source codenya tidak
dibuka untuk umum. Sang pemilik code yang close source bisa membagi
source codenya melalui lisensi, entah dengan gratis maupun membayar.
Meskipun gratis, lisensi tertentu bisa membuat sebuah software tidak
sepenuhnya opensource. Misalnya jika di lisensi tersebut ada larangan
untuk memodifikasi code, maka software ini tidak open source.
Keungulannya close source kita bisa mengetahui kode-kode pembuatan
program itu. Kalau udah tau kode / struktur program tersebut, maka kita
bisa menedit program itu sesuai keinginan kita. Bisa jadi, program yg
berbayar menjadi gratis karena kita edit.
Itu kalau si pemilik program mau memberikan kode-kode tersebut secara gratis.
Contoh Close Source
1. Operating System (Sistem Operasi), contoh : Microsoft Windows
2. Languages (Bahasa Pemrograman), contoh : Visual Basic, ASP, Pascal
3. Web Browser, contoh : Internet Explorer
4. Aplication (Aplikasi), contoh : Adobe Photoshop, CorelDraw
5. Office Suites (Aplikasi perkantoran), contoh : Microsoft Office
6. Server Aplication (Server), contoh : ColdFusion, IIS
7. Antivirus, contoh : Norton Antivirus, McAfee
8. Games, contoh : FIFA 2006, Winning Eleven, Spiderman
Contoh Gambar dari Microsoft Windows
Contoh Gambar dari Visual Basic
Open source adalah istilah yang digunakan untuk software
yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain
dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan
sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software
tersebut. Salah satu open source software yang terkenal yaitu Linux.
Keberadaan open source software ini sangat ditunjang oleh internet.
Mula-mula Open source software diambil dari internet kemudian digunakan
oleh orang dan diperbaiki apabila ada kesalahan. Hasil perbaikan dari
open source ini kemudian dipublikasikan kembali melalui internet yang
memungkinkan orang lain menggunakan dan memperbaikinya. Dan begitulah
seterusnya.
Pengembangan open source software melibatkan banyak
orang dari berbagai penjuru dunia yang berinteraksi melalui internet.
Maka bermunculanlah berbagai macam software yang dibuat berbasis open
source ini yang dipublikasikan melalui internet. Pola open source ini
telah melahirkan developer-developer handal dari berbagai penjuru dunia.
Keuntungan dan Kekurangan Open Source
Keuntungannya adalah Open source ini free, karena software dapat
diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi dan
lebih aman, karena sifatnya yang souce codenya bisa dilihat, maka produk
open source dapat dikembangkan oleh siapa pun. Secara umum memang open
source memiliki potensi untuk lebih aman meskipun dia tidak terjadi
secara otomatis.
Kekurangannya adalah tidak adanya jaminan
pengembangan dari suatu software . Meskipun pengembangannya berlanjut
mungkin hanya sementara, jika software tersebut lagi banyak yang
tertarik. Jika sudah tidak tertarik mungkin software tersebut tidak akan
berkembang atau tidak dipakai dan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)
yang dapat memanfaatkan open source. Masih banyak orang yang tidak dapat
menggunakan open source.
Contoh Open Source :
-LINUX
Linux adalah sebuah program open source yang gratis di bawah lisensi GNU dan dapat dipakai pada berbagai macam platform perangkat keras. Karena sifatnya yang open spurce. Linux berkembang sangat cepat, karena source code bisa diperoleh secara cuma-cuma. Secara teknikal Linux bukanlah UNIX, hanya cara operasinya yang seakan UNIX.
Linux saat ini, bisa digunakan untuk jaringan, pengembangan software, dan untuk pekerjaan sehari-hari. Kebebasan bagi programmer dan administrator jaringan dalam menggunakan linux adalah kebebasan memperoleh kode sumber (source code) dan mengubahnya sesuai keinginan.
-Mozilla FireFox
MozillaFirefox adalah salah satu perangkat lunak open-source yang paling banyak digunakan di antara pengguna rumahan. Karena Mozilla termasuk sebuah browser web yang kecil, cepat, dan simple
-Joomla
Joomla adalah sebuah Content Management System (CMS) yang dibuat menggunakan bahasa PHP (PHP Hypertext Processor). Dengan joomla orang bisa membuat sebuah web secara cepat dengan beberapa fitur yang sangat kompleks. Tapi Joomla dapat berfungsi dengan baik jika didukung oleh program aplikasi lain seperti: Apache (sebagai web server), PHP (sebagai penterjemah kode) , dan MySQL (sebagai database).